Review Drama Korea Love All Play (Going To You At Speed Of 493Km)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Love All Play, satu lagi drama korea yang bertema tentang kehidupan para atlet olahraga. Dalam drama ini, olahraga yang diangkat adalah bulu tangkis, olah raga favorit bagi banyak orang. Drama yang bertema kehidupan atlet lainnya yang pernah aku tonton diantaranya adalah, Weighlifting Fairy Kim Bokjoo dan Twenty Five Twenty One. Hal menarik dan terseru dari nonton drama bertema olahraga itu adalah ikut merasakan bagaimana tegangnya para atlet menghadapi perlombaan yang ada didepannya. Bagaimana mental mereka terbentuk untuk menghadapi kekalahan dan bagaimana mereka menjaga semangat dan motivasi mereka ketika mereka mendapatkan kemenangan. Satu lagi, aku jadi lebih menyadari bahwa kehidupan seorang atlet itu sangatlah tidak mudah. Semua karir dan pencapaiannya dibangun dari tetesan darah dan keringat mereka, Mengorbankan masa muda mereka yang identik dengan hingar bingar pergaulan, tetapi mereka komit untuk terus berusaha menjadi yang terbaik dan meraih impian .
Oke, karena kalau bahas perbulutangkisan aku bukan ahlinya wkwkw karena takutnya nanti akan banyak yang ngaco malah jadi sesat 😛. Aku mau sedikit membahas drama Love All Play ini dari sudut pandangku pribadi ya..
Love All Play ini, diperankan oleh Mas Kentang yang punya senyum manis semanis mimpiku bersamanya wkwkkwkw, Chae Jong Hyeop. Kenapa mas kentang? karena doi terkenal dengan sebutan mas kentang di drama sebelumnya yaitu Nevertheless alias drama Ndableg wkwkwk (yang ndableg tentu saja si Yo Na Bi). Peran wanitanya Park Ju Hyun,dan aku perdana nonton drama yang diperankan oleh Mba Ju Hyun ini. Disini mereka berperan sebagai pasangan dan dikenal dengan sebutan Park Twins (Park Taejun dan Park Taeyang) karena posisi mereka dalam bermain bulu tangkis adalah ganda campuran.
Selain mereka berdua adalagi pasangan tergemas lainnya, yaitu Yook Jung Hwan dan Lee Yoo Min. Jujurly aku kurang puas sama scene Jung Hwan dan Yoo Min karena mereka segemas itu tolooong.. 😭. Kaya sayang banget scene yang nampilin mereka berdua menurutku dikit banget padahal pasangan ini gemas parah. Kalau nanti ada season 2 nya dari drama ini, aku pinginnya tokoh utamanya mereka berdua aja kayanya seru kisah cintanya 😁 (Maksa wkwkwk).
Park Taeyang dan Park Jun Young
Drama ini awalnya sih masih biasa aja ya, aku pun awalnya masih gak terlau gimana-gimana tapi makin lama ceritanya makin seru dan ada bawang-bawangnya juga. Terlebih kisah Park Taeyang dan Park Joon Young. Sahabat yang berubah jadi musuh, cinta jadi benci. Bukan cinta yang cinta-cintaan ya maksudnya cinta sayang antara sahabat. Dari konflik mereka berdua, aku jadi tau bahwa memendam rasa bersalah adalah rasa sakit yang gak akan pernah terobati sebelum ada kata maaf dari yang tersakiti. Sekuat apapun mencoba bangkit dan melupakan kesalahan, gak akan pernah bisa untuk terobati. Seperti halnya Taeyang yang hidupnya gak pernah tenang satu haripun karena dalam hatinya masih menyimpan rasa bersalah yang sangat besar pada sahabat dan orang yang paling dia sayangi, Park Jun Young yang memilih bersembunyi dari orang-orang yang dikenalnya termasuk keluarganya sendiri. Sama halnya dengan rasa bersalah, memaafkan juga bukan hal yang mudah, apalagi karena satu kesalahan fatal telah merenggut kehidupan seseorang, mengambil sesuatu yang berharga dari hidupnya. Untuk diucapkannya sih mudah, tapi untuk mengikhlaskan apa yang sudah terjadi dan memaafkan rasanya tentu saja gak mudah. Park Taeyang melalui hidupnya dengan sangat berat, bahkan dari kecilpun hidupnya udah berat bestie 😭 semakin dewasa, ujian hidup juga semakin bertambah. Setelah hiatus cukup lama, dia mencoba bangkit namun usahanya pun ga mulus begitu aja, cibiran dan makian dia terima. Meski takut dan terpuruk, tapi aku akuin mental Taeyang sekuat baja. Sejujurnya aku takut kalau Taeyang akan END karena melihat betapa desperate nya dia sama keadaan. Tapi ya itulah mental seorang atlet, gak gampang menyerah dan terus berusaha sampai finish.
Inner Child Park Taeyang
Seperti yang sebelumnya aku udah mention kalau kisah hidupnya Park Taeyang itu bikin sedih sampe bercucuran air mata bahkan sudah sejak kecil. Park Taeyang yang terlihat tangguh dari luar, tahan guncangan tapi ternyata rapuh di dalam. Sungguh rapuh hingga dia membutuhkan seseorang untuk berpegang. Namun karena rasa bersalahnya yang terlalu besar, dia tidak mengijinkan dirinya sendiri untuk bahagia. Bahkan kedatangan Park Taejun dalam hidupnya pun belum mampu menghapuskan rasa bersalah dan terpuruk dalam dirinya. Park Taeyang adalah seseorang yang sebetulnya haus kasih sayang dan cinta dari orang lain, karena sejak kecil dia tidak mendapatkan cinta dan kasih yang semestinya dari orang tuanya. Sebelum terpuruk seperti sekarang, Park Taeyang adalah atlet berbakat yang banyak mendapatkan sorotan dari publik. Maka pada saat peristiwa besar yang terjadi antara dirinya dengan Park Jun Young, Taeyang sangat amat takut kehilangan cinta dan kasih yang selama ini sudah ia miliki sehingga ia berlindung dibalik Park Jun Young. Hal tersebut secara tidak langsung menyakiti perasaan Jun Young yang posisinya adalah sebagai korban pada saat itu. Dari apa yang terjadi diantara persahabatan Taeyang dan JunYoung ini aku jadi paham bahwa hal kecil yang terjadi di masa lalu bisa sangat berpengaruh pada tindakan dan sikap yang kita ambil di masa depan. Di drama Love All Play ini misalnya kita dapat melihat sikap Park Taeyang yang secara sadar atau tidak, memilih untuk berlindung dibalik JunYoung. Padahal jika dia bersikap jujur sejak awal, hubungan pertemanan mereka aku rasa akan baik-baik saja. Kalaupun bermasalah, gak akan berdampak terlalu buruk bagi kehidupan mereka masing-masing. Karena Park Jun Young pun yang aku lihat sama menderitanya.
Park Taejun Sang Penyelamat
Pernah pada suatu moment, Taeyang mengatakan bahwa dirinya beruntung memiliki Taejun sebagai kekasihnya. Hal ini karena Taejun memberikan hal-hal yang selama ini Taeyang cari yaitu kasih sayang dan cinta yang tulus. Perasaan Taejun yang begitu besar dan murni dapat Taeyang rasakan tapi sayangnya Park Taeyang tidak sepenuhnya bisa leluasa menerima perasaan Taejun karena dia merasa bahwa dia tidak cukup pantas merasakan kebahagiaan dan mendapatkan cinta dari orang sebaik Taejun. Sebagai balasan dari perbuatannya yang salah. Tapi untungnya Taejun pantang menyerah jadi gas terus. Seperti batu yang ditetesin air kan lama-lama bolong juga. Taeyang yang sebelumnya seperti ditutupi tembok yang besar perlahan-lahan membuka diri. Memiliki Taejun di sampingnya, Taeyang sedikit-sedikit mulai membuka percakapan tentang apa yang terjadi di masa lalunya meskipun tidak sepenuhnya terbuka. Setidaknya dia memiliki nama yang dapat dia sebut dalam tangisnya, nama yang dia sebut untuk meminta pertolongan. Disaat semua orang menjauhinya karena skandal yang keliru, hanya Park Taejun yang mampu setia dan percaya padanya. Terlebih lagi dalam segi permainan, mereka berdua merupakan kombinasi yang cocok dan punya chemsitry yang bagus.
Sikap Orang Tua Terhadap Anak
Yang udah nonton pasti bawaanya emosi jiwa kan lihat ibunya Park Jun Young, wkwkkw kalau iya berarti sama. Banyak yang bilang bahwa ibunya pilih kasih dan terlalu berlebihan. Menurut pandanganku sebagai orang tua yaa meskipun blum lama-lama banget jadi orang tua, hehehhe aku sedikit mencoba berpositif thinking. Sikapnya yang lebih memihak kepada Park Jun Young adalah sebuah sikap yang mungkin saja tidak beliau sadari. Bukannya tidak bersikap adil, tapi bisa saja memang benar-benar tidak sadar terlebih jika salah satu anaknya lebih mandiri. Setiap oranng tua pastinya mengingikan yang terbaik untuk anaknya. Tapi memang jika berlebihan dan terlalu ditunjukkan apalagi sampai terlihat dengan anaknya yang lain, hal itu justru dapat menyakiti perasaan anaknya yang lain meskipun sebenarnya tidak ada maksud menyakiti. Susah-susah gampang emang jadi orang tua ya, 😓. Terlalu bangga salah, tidak menunjukkan apresiasi atas apa yang udah dicapai anaknya juga salah karena pasti dianggap ga peduli, Ya itu yang terjadi sama Ibunya Park Jun Young sampe akhirnya banyak yang hujat juga kan wkwkwk.
Lalu, pada orang tuanya Park Taeyang yang disini lebih ditonjolkan adalah sang Ayah. Park Taeyang memiliki tanggung jawab yang besar untuk selalu menjadi yang terbaik untuk membahagiakan sang Ayah. Karena dia menganggap bahwa sang Ayah akan senang dan bangga jika dia menjadi atlet terbaik. Gak heran sih karena Ayahnya pun mendidiknya dengan cukup keras dan disiplin. Yang aku lihat, sebenarnya dia ini bermaksud memberikan motivasi agar tidak main-main dalam apa yang dijalani. Tapi maksudnya diterima lain oleh Taeyang, sehingga Taeyang beranggapan bahwa apabila dia tidak menjadi yang tebaik, Ayahnya tidak akan bangga memilikinya dan akan meninggalkannya. Seperti yang aku bilang sebelumnya Taeyang ini orangnya takut kehilangan, takut ga dapet kasih sayang dan takut dibuang. Jadi dia mati-matian berjuang untuk jadi yang terbaik. Masuk akal ketika dia memilih berlindung dibalik JunYoung dan bersikap tidak jujur. Nah kan, balik lagi nih ke peran orang tua 😅. Emang terkadang orang tua tuh suka berekspetasi tinggi sih sama anaknya jadi si anak tuh merasa terbebani. Ekepetasi sih boleh aja tinggi ya tapi kudu siap juga kalau kenyataan terkadang tidak seindah ekspetasimu 😆.
Oke, selesai deh review aku kali ini, agak panjang ya, Mon maap nih saking serunya sampe gak kerasa nulis ini itu. Untuk yang belum nonton, please tonton deh drama Love All Play ini. Karena meskipun puyeng, banyak scene kocak didalemnya yang lumayan bikin netral perasaan saat udah mulai gundah gulana. Ditambah lagi, kalian bisa overdosis sama senyumnya Chae Jong Hyeop yang manis semanis sirup marjan, wkwkwk.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar