Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Friendship Goals Dalam Drama Korea (Fight For May Way, Hospital Playslist, Reply 1988, Twenty Five Twenty One)

Gambar
Ketika nonton drama korea, terkadang kita fokus dengan kisah para pemeran utamanya dan jalan cerita dari drama. Tapi sebenernya gak cuma ituloh yang bisa kita nikmatin waktu nonton drama korea. Gak cuma kisah romantis si pemeran utama atau kisah sedih si tumbal drama 😅. Ada juga yang menarik yang justru sangat berharga dan bisa banget kita contoh, misalnya kisah pertemanan para tokoh dari drama.  Dalam tulisan ku kali ini, aku mau berbagi tentang friendship goals yang jadi favoritku sepanjang nonton drama korea. Sebenernya ada banyak sih, tapi yang aku tulis kali ini adalah yang jadi favoritku banget banget banget wkwkwkwk.  1.   Fight For My Way Yang sudah pernah nonton drama Fight For My Way pasti tau nama-nama tokoh yang ada di gambar kan?. Yups, ada Ko Dong Man, Choi Ae Ra, Baek Seol Hee, dan Kim Joo Man. Mereka adalah 4 orang yang sudah bersahabat sejak mereka kanak-kanak. Mereka tumbuh dewasa bersama hingga saat dewasa pun mereka memilih untuk tinggal di

Epiphany , Not So Perfect But So Beautiful

Gambar
Beberapa waktu lalu, salah satu teman baikku curhat. Sambil menangis, dia menceritakan segala emosi yang dia rasakan yang membuat dadanya sesak. Yang membuatku sedih adalah, karena aku tau dia adalah salah satu temanku yang periang, tutur katanya ceplas-ceplos yang seringkali justru bikin yang mendengarnya tertawa. Tapi kala itu, ga ada candaan dari kalimatnya, sepenuhnya adalah soal curahan hati yang lelah dengan apa yang dia rasakan. Merasa kurang sempurna dibandingkan dengan orang lain yang ada disekitarnya. Merasa banyak kekurangan diberbagai aspek kehidupannya. Merasa lelah dengan tuntutan yang sebenarnya tuntutan ada karena standar dirinya sendiri. Barangkali mungkin, curhatannya itu banyak sekali dirasakan oleh kita semua. Hanya kemampuan mengungkapkannya yang gak dimiliki oleh kita. Terlalu takut untuk mengungkapkan perasaan. Aku acungi jempol untuk temanku atas keberaniannya mencurhakan isi hatinya. Apa yang kamu rasakan adalah normal, dan sangat wajar adanya karena kamu, aku